Senin, 23 Februari 2015

SUMBER DAYA MANUSIA SEBAGAI ASET DALAM PERKEMBANGAN PERUSAHAAN



-----------------------------------------------------------------------------------------------------------------------

SUMBER DAYA MANUSIA SEBAGAI ASET DALAM PERKEMBANGAN PERUSAHAAN


Sumber daya manusia adalah suatu komponen vital bagi perusahaan, karena sumber daya manusia menjadi pelaksana utama aktivitas manajerial dan operasional di perusahaan tersebut. Elemen lain di perusahaan, seperti uang, mesin, dan modal lainnya, tidak akan bisa berjalan dengan baik tanpa adanya campur tangan dari sumberdaya manusia. Oleh karena itu, pemeliharaan sumber daya manusia di perusahaan menjadi faktor penting bagi perusahaan agar aktivitas di perusahaan bisa berjalan secara efisien dan efektif, sehingga perusahaan akan mampu mencapai tujuannya. Keterkaitan atau hubungan antara karyawan dan manajemen ini mampu menghasilkan suatu output, yaitu kualitas kerja karyawan yang baik dan tentunya akan menjadikan perusahaan lebih maju dan bekembang dengan baik.

Pengembangan sumberdaya manusia adalah kegiatan yang harus dilakukan oleh perusahaan, agar pengetahuan, kemampuan, dan ketrampilan mereka sesuai dengan tuntutan pekerjaan yang mereka lakukan. Mengembangkan pengetahuan para sumber daya manusia berarti meningkatkan kemampuan mereka untuk lebih mengenal dan memahami :
a.       Seluk-beluk pelaksanaan pekerjaan lebih mendalam.
b.      Perkembangan perusahaan
c.       Sasaran yang akan dicapai perusahaan
d.      Perlunya kerja sama dalam melaksanakn pekerjaan
e.       Informasi yang disampaikan perusahaan
f.       Kesulitan-kesulitan yang dihadapi perusahaan
g.      Hubungan perusahaan dengan lingkungannya
h.      Kebijaksanaan dan peraturan yang berlaku dalam perusahaan
i.        Sistem dan prosedur yang digunakan dalam pelaksanaan tugas perusahaan
j.        Perilaku karyawan yang mendukung dan dituntut oleh perusahaan
Cara mengembangkan pengetahuan karyawan adalah :
a.       Banyak membaca buku, majalh dan surat kabar
b.      Banyak mendengar ceramah-ceramah, siaran radio
c.       Sering mengikuti rapat, diskusi, seminar
d.      Terlibat secara aktif dalam acara-acara yang dilaksanakn perusahaan
e.       Mengikuti pendidikan yang lebih tinggi
f.       Sering melakukan komunikasi dengan rekan sekerja.
Suumber daya manusia menjadi aset yang berharga di dalam perkembangan sebuah perusahaan untuk menjadi lebih baik dan lebih maju lagi. Kita sering mendengar pimpinan sebuah perusahaan berkata bahwa sumber daya manusia merupakan aset perusahaan yang paling berharga maksudnya sangat sederhana yakni dapat ditafsirkan bahwa sebuah perusahaan mungkin memiliki berbagai aset seperti contohnya tanah, gedung, kendaraan atau mesin produksi, peralatan kantor, dan lain-lain namun semua aset tersebut tidak akan berarti apa-apa dan tidak akan menghasilkan apa-apa bila tidak digerakkan oleh sumber daya manusia. Agar perusahaan dapat memproduksi sesuatu yang dapat dijual, maka perusahaan membutuhkan sumber daya manusia yang mampu melaksanakan pekerjaann sesuai dengan tugasnya masing-masing.
Semua aset tersebut kecuali sumber daya manusia bisa dibeli dengan mudah oleh perusahaan yang memiliki modal cukup untuk membelinya. Namun tidak demikian halnya dengan sumber daya manusia, tidaklah mudah untuk mendapatkan sumber daya manusia yang sesuai dan mumpuni sesuai dengan kualifikasi yang diharapkan oleh perusahaan. Karena itulah sumber daya manusia merupakan aset yang paling berharga.
Ada banyak faktor yang memperngaruhi produktifitas karyawan beberapa hal tersebut yang paling mendasar antara lain adalah sikap (attitude), pengetahuan dan keterampilan (knowledge and skill) dan terakhir adalah paket remunerasi. Dimana sikap atau attitude seseorang terbentuk melalui proses yang cukup panjang, beberapa hal yang mempengaruhi hal tersebut antara lain adalah pendidikan termasuk pendidikan agama, lingkungan tempat dia berada, pengalaman dll. Karena itu lebih disarankan untuk merekrut karyawan yang telah memiliki sikap yang diharapkan sesuai kriteria perusahaan dari pada berusaha membentuknya. Kalau perlu gunakan jasa psikolog dalam proses seleksi untuk mendapatkan karyawan yang memiliki attitude baik dan sesuai yang diinginkan perusahaa.
Pengetahuan dan keterampilan umum seperti sales, customer service, accounting, keuangan, pajak, administrasi bisa dipelajari diluar perusahaan, maksudnya bisa diharapkan karyawan yang direkrut telah memiliki pengetahuan dan keterampilan yang diperlukan. Bila ternyata tingkat level pengetahuan dan keterampilan belum memadai, perusahaan bisa memberikan inhouse training, atau mengiri karyawan tersebut untuk mengikuti training di luar perusahaan. Dalam hal ini diperlukan adaptasi dalam penerapan dipekerjaan di dalam perusahaan.
Untuk sebuah keterampilan dari sumber daya manusia seperti membuat enzyme, mungkin hanya bisa dilakukan dan dipelajari di perusahaan itu sendiri sehingga perlu dilatih di dalam perusahaan itu sendiri tanpa harus melakukan dan mengirim sumber daya manusia untuk training di luar perusahaan.
Jika seorang pemimpin perusahaan mengatakan bahwa karyawan adalah aset yang paling penting dan berharga maka dia sudah menempatkan sumber daya manusia perusahaan di dalam budaya organisasi yang kuat. Dimana tidak lagi memperlakukan karyawan seperti biaya, atau menjadikan sumber daya manusia seagai pusat biaya, melainkan sebagai pusat penghasil nilai tambah, karena manusia korporasi sudah dianggap sebagai aset produktif yang penting di dalam sebuah perusahaan.
Banyak pimpinan perusahaan yang sudah menyadari bahwa hanya karyawan terampil yang dapat diharapkan memberikan produktifitas yang memadai. Yang belum cukup terampil perlu dilatih untuk meningkatkan keterampilannya, sebelum mereka dapat menghasilkan produktifitas yang diharapkan. Namun dalam hal ini perusahaan sering menghadapi berbagai kendala diantaranya training tidak tersedia di kota domisili perusahaan atau trainer tidak tersedia untuk topik yang dibutuhkan, ada kalanya juga kendala di modal atau budget tidak cukup untuk membiayai training tersebut. Sehingga menyebabkan produktifitas kurang terjamin dengan baik.
Dalam menghadapi kendala seperti itu biasanya perusahaan memilih untuk membuat training sendiri, bila sebuah perusahaan memiliki Departemen Training, cara ini dapat menjadi solusi yang efektif bila perusahaan telah memiliki materi training yang diperlukan, dan mempunyai Trainer internal yang dapat melaksanakan training tersebut.
Sumber daya manusia yang telah terlatih dan menunjukan produktivitas yang tinggi perlu diberikan paket remunerasi yang sepadan, biasanya lebih tinggi dari harga rata-rata di pasaran kerja untuk posisi yang sama. Hal ini perlu dilakukan agar karyawan tersebut tidak mudah tergoda oleh tawaran atau iming-iming dari perusahaan lain. Perusahaan yang sadar akan aset potensial ini tentunya akan memberikan penghargaan yang baik kepada setiap karyawan atau sumber daya manusia yang dimilikinya, baik dalam bentuk remunerasi ataupun kenyamanan dalam bekerja. Sumber daya manusia tentunya akan merasa nyaman dan berusaha bekerja dengan sebaik mungkin apabila perusahaan memberikan kesempatan penghidupan dengan taraf hidup yang layak serta penghargaan atas karya-karya mereka dan dedikasi mereka terhadap perusahaan. Namun didalam prakteknya banyak perusahaan kurang sadar atas pentingnya aset sumber daya manusia, padahal tanpa karyawan aset-aset lainnya tidak mungkin dapat bergerak dengan sendirinya, apa jadinya jika seluruh karyawan suatu perusahaan tidak mau bekerja? Perusahaan tersebut akan mengalami penurunan baik dan produktifitas maupun kemapanan dan kemajuan perusahaan tersebut.
Sumber daya manusia perusahaan merupakan aset bukan slogan atau kata-kata orasi saja, tetapi kemampuan untuk membangun budaya organisasi yang kuatlah yang diperlukan. Hanya perusahaan yang mampu membumikan visi, misi dan nilai-nilai kerja menjadi perilaku kerja yang akan menghasilkan manusia-manusia aset. Dan jelas semua ini memerlukan praktik bisnis yang etis dengan tata kelola yang konsisten dan profesional. Termasuk kekuatan narasi perusahaan untuk mendeskripsikan atau menjelaskan semangat perjuangannya dan juga kemampuan untuk mengemas cerita perjuangan perusahaan dari titik awal hingga menjadi seperti sekarang. Dan tidak kalah penting adalah kepemimpinan yang mampu menjadi energi support untuk setiap proses penguatan budaya organisasi demi menjaga aset penting perusahaan dan kemajuan produktifitas perusahaan.

0 komentar:

Posting Komentar

 

DITA ARSWENDA Template by Ipietoon Cute Blog Design