Selasa, 02 September 2014

Bisnis MLM Menakutkan apa tidak

bisnis mlm Bisnis MLM Bukanlah Sesuatu Yang Menakutkan

Bagi sebagian orang yang akrab dengan dunia bisnis, mungkin tidak asing lagi dengan bisnis MLM atau Multi Level Marketing. Bahkan, orang-orang awam sekalipun tidak sedikit yang ditawari bisnis MLM ini, karena memang bisnis ini bisa masuk ke kalangan masyarakat manapun tanpa melihat suku, agama, juga kelas ekonomi.
Mungkin bisa dibilang, orang-orang biasa yang bukan pebisnislah yang banyak menekuni jenis usaha ini, karena memang terlihat sangat gampang dan juga menggiurkan. Makanya, sebuah bisnis MLM dengan merek tertentu bisa diikuti ratusan ribu hingga jutaan orang.

Bisnis MLM Dan Stigma Negatif Masyarakat Indonesia

Bisnis MLM sendiri mulai berkembang di Indonesia sekitar awal tahun 1990-an. Salah satu yang paling menarik dari bisnis ini, yang biasanya membuat banyak orang berminat untuk menjalaninya, karena pelakunya bisa mendapatkan pasive income yang besar pada level tertentu dalam waktu yang tidak terlalu lama jika dibandingkan dengan bisnis konvensional. Pasalnya, bisnis ini menggunakan sistem level atau tingkatan dalam sebuah jaringan, atau disebut networking business. Makanya, tidak heran jika bisnis MLM ini bisa menarik banyak orang dalam waktu yang relatif cepat.
Siapa yang tidak ingin peluang bisnis dengan iming-iming pasive income besar? Kesuksesan dalam sebuah bisnis yang ditandai dengan hasil yang banyak dalam bentuk uang ataupun aset, pastinya menjadi impian banyak orang yang menjalani dunia bisnis. Sayangnya, tidak semua MLM benar-benar bisa memberikan hasil terbaik bagi mereka yang telah mencobanya. Hal ini pula yang kemudian membentuk paradigma negatif mengenai bisnis MLM di tengah-tengah masyarakat saat ini, sehingga menghasilkan pemikiran-pemikiran yang bisa sangat mengkhawatirkan dalam bisnis ini.
Bahkan, tidak sedikit orang yang memvonis bahwa MLM adalah bisnis yang menguntungkan orang-orang tertentu yang pertama kali bergabung, atau disebut dengan istilah upline. Ada pula yang menyebut bisnis MLM sebagai bisnis yang menghambur-hamburkan uang, tanpa bisa diukur kapan keuntungannya bisa didapatkan oleh setiap orang yang menjalankan bisnis ini. Padahal, pada bisnis MLM yang sehat telah memiliki sistem yang secara prinsip akan selalu berusaha untuk membuat setiap pengikut bisnis ini, atau disebut downline, bisa meraih kesuksesan yang sama seperti yang lainnya.
Pada dasarnya, sistem dalam bisnis MLM mengharuskan seorang upline untuk terus berusaha membantu dan mendorong para downline dalam jaringannya, agar bisa naik peringkat dan meraih kesuksesan sesuai dengan peringkatnya secara berjenjang. Oleh karena itu, sebuah MLM yang benar-benar sesuai dengan sistem tersebut, akan terlihat para upline-nya akan bekerja keras dalam membantu para downline-nya untuk bisa menjadi leader baru dalam jaringan mereka. Karena, kesuksesan seorang upline juga ditentukan oleh kesuksesan para downline langsung di bawahnya.
Sayangnya memang, tidak semua upline dalam sebuah bisnis MLM menjalankan kewajibannya tersebut. Banyak sekali terjadi, upline hanya memikirkan kesuksesannya sendiri dengan mengajak atau merekrut sebanyak mungkin downline sehingga target bisnisnya tercapai, namun kemudian membiarkan saja para downline-nya tersebut berjalan sendiri-sendiri, yang pada akhirnya pun “mati” pelan-pelan. Hal ini seharusnya dihindari para leader di bisnis MLM, agar mereka bisa memastikan sistemnya benar-benar akan membentuk para upline yang bertanggung jawab terhadap downline.
 

DITA ARSWENDA Template by Ipietoon Cute Blog Design