1. Rencanakan barang yang akan dibeli.
Buatlah
daftar belanjaan. Tentukan juga di mana akan membelinya. Mengecek
harganya secara online bisa membantu. Sebisa mungkin kita sudah tahu
lokasi tokonya. Ingat, berputar-putar di mal tanpa tujuan memicu
kecelakaan belanja tambahan.
2.Kunci anggarannya.
Jangan
pernah bilang ke anak kalau kita tidak punya uang. Berbohong hanya akan
membuat anak kehilangan kepercayaan terhadap kita sebagai orang tua.
Terangkan dalam bahasa sederhana anggaran keuangan kita. Mana yang
menjadi prioritas,mana yang bukan. Dengan begitu, anak mulai mengenali
hal-hal yang merupakan kebutuhan dan keinginan. Dalam jangka panjang,
pengenalan anggaran akan mendidik anak memiliki kepekaan terhadap
kondisi keuangannya.
3. Kenalkan pola rewards dalam hal keuangan.
Jika
anak kita memaksa membeli barang di atas anggaran, tawarkan pada mereka
untuk bekerja keras dulu sebelum membelinya. Berikan mereka tantangan
yang sesuai. Kenalkan mereka pada konsep "no free lunch". Sebaliknya,
jika mereka membeli barang di bawah budget, berikan mereka hadiah.
Hadirkan kebahagiaan berlimpah untuknya.
4. Disiplin.
Rencana
tinggal rencana. Teori tinggal teori, jika kita tidak disiplin. Banyak
orang tua kesulitan mengajar anaknya bukan karena mereka tidak pintar
atau tidak sempat. Tapi karena tidak disiplin.
Berapa pun uang
yang kita siapkan untuk anak-anak, tanpa pendidikan keuangan yang benar,
sangat berpeluang menjadi sumber masalah baru di masa depan. Entah
mereka menjadi konsumtif tanpa kontrol atau bisa juga terjebak utang
kartu kredit. Apapun itu, masalah keuangan pasti akan timbul jika kita
tidak mengenalkan uang kepada anak-anak kita dari sekarang.
Rabu, 20 Agustus 2014
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
0 komentar:
Posting Komentar