Semakin dewasa seseorang, biasanya akan mengalami penurunan waktu tidur.
Entah karena sibuk bekerja atau asyik bergaul dengan teman. Sekilas,
tidur mungkin merupakan hal sepele. Namun nyatanya, aktivitas istirahat
ini sangat berpengaruh pada kinerja jantung. Bahkan kebiasaan tidur yang
berantakan, diduga bisa menjadi pemicu penyakit jantung.
Menurut
spesialis jantung dan pembuluh darah, Rumah Sakit Jantung Harapan Kita,
Harmani Kalim, penyakit jantung terbagi dua jenis: keturunan dan
koroner.Untuk penyakit jantung koroner, ada beberapa penyebabnya.
Seperti penyakit gula, kadar kolestrol tinggi, berat badan berlebihan,
kurang olahraga, tekanan darah tinggi, dan pola hidup berantakan.
Berdasarkan
survei Kementerian Kesehatan pada 2013, Harmani melanjutkan, sekitar 30
persen orang Indonesia mengalami tekanan darah tinggi, yakni lebih dari
140 per 90.“Tekanan darah seperti itu berpotensi pada penyakit
jantung,” ujar Harmani kepada Plasadana.com untuk Yahoo Indonesia, Selasa, 23 September 2014.
Di
Indonesia sendiri, jumlah pasien jantung koroner lebih banyak ketimbang
penderita jantung bawaan. Bahkan penyakit jantung koroner menjadi salah
satu penyebab utama kematian di Indonesia. Pada April 2011, Organisasi
Kesehatan Dunia (WHO) memperkirakan, kematian akibat penyakit jantung
koroner di Indonesia mencapai 243.048 kasus, atau 17,05 persen dari
total kematian. “Kebanyakan penderita jantung koroner adalah pria di
atas 40 tahun,” ujar Harmani.
Sementara artikel blogdokter.net,
8 Februari 2014 , menyebutkan bila penderita penyakit jantung di
Indonesia terus meningkat. Ini terlihat dari jumlah pasien penyakit
jantung koroner yang berkisar 3.000 pertahun.
“Kementerian
Kesehatan mencatat, penyakit jantung merupakan salah satu kelompok
penyakit tidak menular yang saat ini menjadi penyebab kematian tertinggi
dan menimbulkan beban bagi masyarakat Indonesia,” tulis blogdokter.net.
Harmani
berpendapat, penyakit jantung koroner masih bisa teratasi. Yakni dengan
menelusuri penyebab penyakitnya. Jika pemicunya adalah penyakit gula,
pasien wajib mengurangi konsumsi makanan serta minuman manis. Juga harus
berolahrga secara teratur, menyantap panganan sehat, dan mengurangi
berat badan.
Kamis, 16 Oktober 2014
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
0 komentar:
Posting Komentar